Halaman

Senin, 23 Desember 2013

IHSG Dibuka Menguat Ditengah Minimnya Sentimen Positif

Berita saham pagi ini, IHSG dibuka negatif karena aksi ambil untung yang dilakukan investor domestik. IHSG dibuka melamah 0,76% ke 4.228,04. Yang dipimpin oleh pelemahan pada sektor aneka industri dan sektor industry dasar. Dan hingga penutupan sesi 1 ini, IHSG terus tenggelam ke 4.237,98.

Menutup perdagangan minggu lalu (20/12/2013), IHSG akhirnya lanjutkan pelemahan 36,42 poin atau turun 0,86% dari penutupan perdagangan kemarin ke 4.195,56. Sementara Indeks LQ45 melemah 1,02% ke level 698,22. IHSG hari ini menyentuh nilai tertinggi di level 4.230,61 dan terendah di level 4.180,81.

Secara sektoral hingga penutupan hari ini, sektor pertambangan dan perbankan memimpin pelamahan IHSG dimana masing-maing tercatat mengalami penurunan yaitu 1,59% dan 1,49%. Namun sektor perkebunan mampu bertahan dengan menguat 0,55%.

Investor asing mencatatkan pembelian bersih senilai Rp 33,21  milyar, sedangkan investor domestic masih marak melakukan aksi jual merealisasikan keuntungan yang telah didapatkan 3 hari kebelakang. Frekuensi transaksi hari ini sebanyak 103.847 kali pada volume 4,26 miliar lembar saham senilai Rp 4,01 triliun. Sebanyak 81 saham naik, dan 175 saham turun.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang penutupan hari ini ditransaksikan melemah 6 poin di posisi Rp 12.215 per dolar Amerika atau turun 0,05%. Bursa Regional ditutup bervariasi dengan tekanan pada indeks china ditengah ketakutan akan tekanan kredit.

Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka menguat setelah akhir pekan kemarin ditutup melemah terkena imbas aksi ambil untung.

Pada pembukaan pagi ini IHSG menguat 0,15% ke posisi 4.201,71 dengan  indeks saham-saham unggulan LQ 45 menguat 0,23% ke level 699,80.  Penguatan ini didorong oleh sektor perkebunan yang menguat  0,41% dan saham sektor perbankan yang menguat 0,40%. Pada pembukaan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 5,13 juta saham senilai Rp 20,99 miliar dengan jumlah transaksi 573 kali.

Pada pembukaan  perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 12 saham naik dan 14 saham yang turun. Saham-saham yang tercatat menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini antara lain saham BBRI, ANTM, dan LCGP

Untuk pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan memiliki potensi menguat mengikuti arahan bursa asia yang juga menguat pada pembukaan pagi tadi. Sementara melemahnya rupiah masih juga dapat menjadi sentiment negatif bagi bursa di awal pekan ini. 

Senin, 16 Desember 2013

IHSG Sesi 1 Akhirnya Ditutup Melemah, Sektor Aneka Industri Mampu Positif

Kabar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini dibuka melemah seiring spekulasi terjadinya Tapering di  pekan ini. pelemahan ini juga mengikuti pelemahan sebagian besar bursa Asia yang disebabkan karena kemungkinan tapering dan penantian akan indeks PMI Cina.

Pada pembukaan pagi ini IHSG melemah 0,41% ke posisi 4.157,76 dengan  indeks saham-saham unggulan LQ 45 melemah 0,63% ke level 687,13.  Pelemahan ini didukung oleh jatuhnya hampir seluruh sektor, antara lain sektor perkebunan turun  0,66% dan saham sektor perbankan turun 0,66%. namun sektor pertambangan sukses dibuka menguat 10% dan sektor properti tidak bergerak. Pada perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 11,59 juta saham senilai Rp 25,65 miliar dengan jumlah transaksi 645 kali.

Pada pembukaan  perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 10 saham naik dan 16 saham yang turun. Saham-saham yang tercatat menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini antara lain saham BUMI, ANTM, dan META

Untuk pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini diprediksi masih dapat melanjutkan pelemahan seiring sentiment negatif dari bursa global, namun secara teknikal, IHSG menunjukan kemungknan terjadinya rebound.

Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi I (16/12) ini tercatat melemah 0,89% ke level 4.137,58. Dan  indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada siang ini tercatat melemah 1,01% ke level 684,51.

Pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 2,28 milyar saham senilai Rp. 1,83 triliun dengan total transaksi 46,816 kali. Pada penutupan perdagangan saham siang ini tercatat sebanyak 46 saham naik, dan 175 saham turun.

Pelemahan IHSG pada perdagangan sesi I ini didorong oleh sektor perkebunan dan properti, dimana masing-masing indeks tercatat melemah 2,14% dan 1,66%. Dan hingga penutupan sesi I ini hanya sektor aneka industri yang berhasil menguat yaitu sebesar 0,43%..

Saham-saham yang tercatat menguat pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham TLKM naik 25 poin, saham ASII naik 50 poin, saham ASGR naik 10 poin, dan  saham FAST naik 20 poin.

Saham-saham yang tercatat melemah pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham BBRI  turun 150 poin, saham ADMG turun 10 poin, saham dan AISA turun 10 poin.

Analis Vibiz Research Unit dari Vibiz Consulting melihat bahwa IHSG pada perdagangan sesi I hari ini akhirnya ditutup melemah seiring sentiment negatif dari bursa global. Dan tampaknya IHSG cinderung melemah hingga akhir perdagangan melihat kondisi bursa regional yang juga masih lemah. Resistance berada di kisaran 4.212, sedangkan support berada di kisaran 4.100.

Selasa, 10 Desember 2013

IHSG Sesi 1 Menguat, Tidak Ada Sektor Yang Mengalami Pelemahan

Kabar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini meneruskan penguatan. melanjutkan rebound pada perdagangan kemarin, IHSG dibuka positif seiring positifnya bursa Amerika.

Pada pembukaan pagi ini IHSG menguat 0,29% ke posisi 4.226,75 dengan  indeks saham-saham unggulan LQ 45 menguat 0,41% ke level 702,72.  Penguatan ini didukung oleh menguatnya hampir semua sektor di bursa, antara lain Perkebunan naik  0,80% dan saham sektor Barang Konsumsi naik 0,69%, namun demikian, sektor Perbankan dibuka melemah 0,27%. Pada pembukaan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 46,65 juta saham senilai Rp 90,76 miliar dengan jumlah transaksi 1.074 kali.

Pada pembukaan  perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 40 saham naik dan 9 saham yang turun. Saham-saham yang tercatat menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini antara lain saham LPKR, KLBF, ANTM, dan APLN.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi I (10/12) ini tercatat menguat 1,04% dari penutupan perdagangan kemarin ke level 4.257,98. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada siang ini tercatat menguat 1,45% ke level 710,00.

Pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 2,70 milyar saham senilai Rp. 2,70 triliun dengan total transaksi 86.031 kali. Pada penutupan perdagangan saham siang ini tercatat sebanyak 132 saham naik, dan 84 saham turun.

Rebound IHSG pada perdagangan sesi I ini didorong oleh sektor aneka industri dan manufaktur, dimana masing-masing indeks tercatat naik 1,94% dan 1,60%. Dan hingga penutupan sesi I ini tidak ada sektor yang mengalami pelemahan.

Saham-saham yang tercatat menguat pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham AISA naik 10 poin, saham ASII naik 150 poin, saham ASGR naik 10 poin, dan  saham TINS naik 20 poin.

Saham-saham yang tercatat melemah pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham BBRI  turun 50 poin, saham ADMG turun 5 poin, saham dan FAST turun 100 poin.

Analis Vibiz Research Unit dari Vibiz Consulting melihat bahwa IHSG pada perdagangan sesi I hari ini akhirnya ditutup positif melanjutkan rebound yang terjadi awal pekan kemarin. Dan tampaknya IHSG dapt terus positif hingga penuttupan akhir hari ini. Resistance masih berada di kisaran 4.308, sedangkan support berada di kisaran 4.065.

Senin, 02 Desember 2013

Indeks Hang Seng Sesi I Meluap Ke Atas Level 24000 Poin

Berita indeks mengenai bursa saham Hong Kong untuk perdagangan hari ini tercatat mengalami kenaikan tipis diakhir perdagangan. Bursa rupanya kembali melanjutkan tren konsolidasinya dan bergerak terbatas pada pekan ini setelah pekan lalu sempat mengalami kenaikan yang signifikan. Saham-saham berbasis energi dan perbankan masih belum mampu mendorong bursa secara signifikan akibat adanya sentimen penurunan harga minyak mentah dan dampak dari isyu tapering stimulus ekonomi AS.

Indeks Hang Seng ditutup naik 0,39% menjadi 23881,29 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami 113 poin menjadi 23890 basis poin dengan level support sebesar 23374 poin dan level resistant sebesar 24035 poin.

Saham-saham yang mengalami kenaikan diantaranya ialah saham Bank of China naik 3,75 hkd, saham Sands China naik 0,43% menjadi 58,65 hkd, saham CNOOC naik 1,15% menjadi 15,88 hkd dan saham PetroChina naik 0,77% menjadi 9,17 hkd.

Bursa saham Hong Kong untuk perdagangan sesi I hari ini (2/12) tercatat mengalami kenaikan. Kondisi pasar saat ini cukup positif diawal bulan Desember setelah para investor meningkatkan volume pembelian saham setelah muncul spekulasi bahwa perdagangan saham global untuk bulan Desember ini diperkirakan akan mengalami kenaikan seiring dengan adanya rencana Fed yang akan memberikan kepastian mengenai tapering stimulus ekonomi AS.

Indeks Hang Seng sesi I naik 0,66% menjadi 24038,55 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami kenaikan 153 poin menjadi 24041 basis poin dengan level support sebesar 23570 poin dan level resistant 24161 poin.

Saham-saham yang mengalami kenaikan diantaranya ialah saham Cheung Kong naik 0,49% menjadi 123,2 hkd, saham HSBC Holdings naik 0,4% menjadi 86,95 hkd, saham Hang Seng Bank naik 0,87% menjadi 127,6 hkd dan saham Henderson Land naik 0,44% menjadi 45,5 hkd.

Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksi bahwa pergerakan bursa saham Hong Kong untuk perdagangan hari ini diperkirakan akan kembali melanjutkan tren bullishnya. Dan tidak menutup peluang untuk pekan ini pergerakan bursa akan menyentuh level 25000 basis poin kembali.

Senin, 25 November 2013

IHSG Sesi I Menguat Tipis 0.11%

Kabar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham hari ini (25/11) dibuka menguat setelah investor memburu saham awal pekan ini yang dipicu menguatnya bursa Amerika akhir pekan lalu. Pada pembukaan pagi ini IHSG naik 0,56% ke posisi 4340,536 dengan  indeks saham-saham unggulan LQ 45 terangkat 0,67% ke level 723,916.  

Menguatnya IHSG pada pembukaan sesi I pagi ini didorong reboundnya saham semua sektor khususnya saham pertanian naik 0,66% dan saham sektor finance naik 0,82%. Pada pembukaan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 563,47 juta  lot saham senilai Rp 487,26 miliar dengan jumlah transaksi 12508.

Pada pembukaan  perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 101 saham naik, 32 saham turun, dan 46 saham tidak berubah. Saham-saham yang tercatat menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini antara lain saham GGRM,ITMG,AALI,PTBA dan LPIN. Sedangkan saham-saham yang tercatat melemah pada  perdagangan sesi I pagi  ini antara lain saham EXCL,INDF,TKIM,ICBP dan GTBO.

Untuk pergerakan IHSG pada sesi I perdagangan hari ini masih  terjadi pergerakan yang positif juga seiring menguatnya bursa Asia. IHSG diperkirakan resistance di kisaran 4415, sedangkan support berada di kisaran 4290.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat menguat 0.11% ke level 4322.552. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada siang ini tercatat menguat 0.13% ke level 721.859.

Pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 1.9 miliar lot saham senilai Rp 1.9 triliun dengan total transaksi 51247 kali. Pada penutupan perdagangan saham siang ini tercatat sebanyak 126 saham naik, 86 saham turun, dan 82 saham tidak berubah.

Penguatan IHSG pada perdagangan sesi I ini didorong oleh sektor tambang dan keuangan, dimana masing-masing indeks tercatat naik 1.23% dan 0.64%.

Saham-saham yang tercatat menguat pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham ITMG naik 2.9% ke Rp 30200, saham PTBA naik 2.2% ke Rp 11850, saham LPPF naik 2.3% ke Rp 11000, dan saham BMRI naik 2.7% ke Rp 7750.

Saham-saham yang tercatat melemah pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham SCBD turun 10.0% ke Rp 2700, saham EXCL turun 3.4% ke Rp 4975, saham GTBO turun 9.0% ke 610, dan saham ASII turun 1.5% ke Rp 6500.

Analis Vibiz Research Unit dari Vibiz Consulting melihat bahwa IHSG pada perdagangan sesi I hari ini akhirnya ditutup positif, namun penguatan tampak terbatas.

Penguatan IHSG tampak cenderung terpangkas pada perdagangan sesi I ini, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk masuk zona merah pada perdagangan sesi II nanti.

Investor secara umum tampaknya masih kurang bergairah untuk masuk ke bursa saham Indonesia, akibat kondisi ekonomi Indonesia yang relatif masih kurang kondusif saat ini.

Resistance diperkirakan berada di kisaran 4550, sedangkan support berada di kisaran 4300.

Senin, 18 November 2013

IHSG Diprediksi Bergerak Bullish

Kabar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (15/11) berakhir di zona negatif. IHSG melemah sebesar 0.73% atau turun 31.923 poin dan berakhir di level 4,335.448.

Sementara itu LQ45 mengakhiri perdagangan pada posisi 722.074, mengalami pelemahan sebesar -6.828 poin atau terdepresiasi 0.94%. Efek dari kenaikan BI Rate membuat investor domestik resah dan menilai hal ini akan membuat ketidakpastian di pasar domestik, beberapa sektor yang cukup dirugikan oleh kenaikan BI Rate diantaranya, properti, konstruksi serta perbankan.

Delapan dari sembilan sektor utama ditutup melemah dengan sektor yang mengalami pelemahan terbesar yakni sektor konstruksi sebesar 2.06%, diikuti oleh sektor aneka industri yang turun 1.98%, serta sector barang konsumsi melemah 1.54% selama satu hari perdagangan. Sebanyak 79 saham menguat dan 180 saham melemah pada perdagangan hari Jumat di Bursa Efek Indonesia, dimana sebanyak 3.27 miliar lembar saham senilai Rp 3.57 triliun berpindah tangan di pasar regular.

Investor asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 192.5 miliar. Saham-saham yang menempati posisi top gainers ialah Pelangi Indah Canindo (PICO) naik 50 poin atau 31.25% ke Rp 160, Jakarta Kyoei Steel Works (JKSW) menguat 22 poin atau 30.99% di Rp 71, Inovisi Infracom (INVS) bertambah 180 poin atau 13.53% menjadi Rp 1,330, Duta Pertiwi Nusantara (DPNS) mencetak 35 poin atau 8.64% di Rp 405, dan Wicaksana Overseas International (WICO) memperoleh 4 poin atau 7.41% di Rp 54.

Sementara itu saham-saham yang menempati posisi top loser antara lain Gading Development (GAMA) jatuh 42 poin atau 31.82% ke Rp 132, Perdana Bangun Pusaka (KONI) turun 140 poin atau 23.73% ke Rp 590, Lionmesh Prima (LMSH) kehilangan 2200 poin atau 18.03% di Rp 12,200, Toba Pulp Lestari (INRU) terpangkas 230 poin atau 16.67% di Rp 1,380, dan Pelayaran Nasional Bina Buana Raya (BBRM) melemah 19 poin atau 11.73% di Rp 162.

Saham AS pada Jum’at (15/11) secara umum mengalami kenaikan, indeks S&P 500 mengumpulkan 7.56 poin, atau menguat 0.42%, ke 1,798.18. Di sisi lain, Indeks Nasdaq Composite naik 13.23 poin, atau terapresiasi 0.33%, ke 3,985.97. Investor AS optimis dengan kelanjutan stimulus AS yang diperkuat oleh pernyataan Yellen.

Di sisi lain, total produksi AS turun sebanyak 0.1% di bulan Oktober seiring produksi pertambangan dan utilitas yang menurun, sedangkan persediaan grosir tumbuh 0.4% dibulan September.

Dow Jones Industrial Average berakhir pada 15,961.70, bertambah 85.48 poin, atau naik 0.54%. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bullish (moderat) pada perdagangan hari ini.

Sentimen global akan cukup berpengaruh terhadap pergerakan IHSG pada sesi hari ini, stimulus The Fed yang diperkuat oleh pernyataan Janet Yellen serta pertumbuhan ekonomi China yang sedikit lebih baik akan memberikan harapan. Di sisi lain, tekanan pelemahan IHSG akan di dorong oleh tekanan suku bunga dan pelemahan mata uang rupiah yang akan cukup membebani laba perseroaan kedepannya.

Kami mengindikasikan IHSG akan bullish (moderat) hari ini, dengan support dan resistance masing-masing di 4,270 dan 4,439.

Technical Stock Screener:

Bullish Trend:

INKP – Bullish ( S2: 1,410 , S1: 1,430 , R1: 1,490 , R2: 1,530 )

SMSM – Bullish ( S2: 3,275 , S1: 3,325 , R1: 3,400 , R2: 3,425 )

GLOB – Bullish ( S2: 1,240 , S1: 1,280 , R1: 1,330 , R2: 1,340 )

ATPK – Bullish ( S2: 220 , S1: 225 , R1: 250 , R2: 270 )

COWL – Bullish ( S2: 400 , S1: 400 , R1: 410 , R2: 420 )

Bearish Trend:

ADMF – Bearish ( S2: 7,900 , S1: 7,900 , R1: 7,900 , R2: 7,900 )

CPIN – Bearish ( S2: 3,500 , S1: 3,575 , R1: 3,750 , R2: 3,850 )

INDY – Bearish ( S2: 740 , S1: 750 , R1: 790 , R2: 820 )

ASSA – Bearish ( S2: 280 , S1: 280 , R1: 285 , R2: 290 )

JSMR – Bearish ( S2: 4,875 , S1: 4,975 , R1: 5,150 , R2: 5,300 )

Senin, 11 November 2013

Nyaris Flat, Indeks Kospi Masih Tertahan Sentimen Negatif

Kabar indeks dari bursa saham Korea Selatan untuk perdagangan minggu lalu tercatat mengalami penurunan kembali dan akhirnya merosot kebawah level 2000 basis poin. Tren bearish masih berlanjut akibat adanya aksi jual saham yang dilakukan oleh para investor ditengah adanya aksi tunggu para investor jelang rilisnya data tingkat pengangguran Amerika Serikat untuk bulan Oktober lalu yang akan diumumkan malam ini.

Disamping itu, pelemahan minggu lalu juga disebabkan oleh adanya kekhawatiran pasar mengenai kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) yang sebelumnya menurunkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,25%. Kebijakan tersebut terlalu beresiko bagi ekonomi Eropa yang sebelumnya mulai bergerak stabil.

Indeks Kospi ditutup turun 0,96% menjadi 1984,87 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami pelemahan 2,58 poin menjadi 260,53 basis poin dengan level support sebesar 259,12 poin dan level resistant 264,32 poin.

Sementara itu  pada perdagangan di bursa saham Korea Selatan pagi hari ini terjadi kenaikan yang tipis saja (11/11). Bursa saham di kawasan Asia tampak bergerak mixed. Beberapa bursa saham gagal mengikuti sentiment positif setelah Wall Street pekan lalu ditutup positif akibat data tenaga kerja AS yang mengalami perbaikan. Indeks Dow Jones melesat hingga mencapai rekor tertingginya yang baru setelah NFP dilaporkan mengalami kenaikan 204,000.

Membaiknya data dari sektor tenaga kerja membuat bursa saham Jepang pagi hari ini menguat signifikan. Akan tetapi bursa saham Korea Selatan tampak bergerak nyaris flat. Indeks Kospi masih berada di kisaran penutupan terendah dalam dua bulan yang terjadi pada akhir perdagangan Jumat lalu.

saham-saham lapis biru tampak relative menguat pada sesi perdagangan hari ini, terutama dari sektor eksportir. Saham Samsung Electronics mengalami kenaikan sebesar 0.3 persen. Saham Hyundai Motor juga turut membukukan peningkatan sebesar 0.3 persen.

Indeks spot Kospi pagi ini mengalami pergerakan sideways di kisaran positif dan negatif. Saat ini indeks terpantau menguat tipis 0.3 poin atau 0.02 persen di posisi 1985 poin.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa indeks spot akan mengalami kondisi yang sideways. Indeks spot diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 1930 – 2010.

Rabu, 06 November 2013

Cenderung Flat, Indeks Hang Seng Sesi I Naik Tipis

Berita indeks pada sesi perdagangan hari ini bursa saham Hong Kong kembali mengalami penurunan (06/11). Indeks hang seng di bursa Hong Kong anjlok melemah untuk tiga hari berturut-turut disebabkan oleh anjloknya harga saham-saham di sektor energi.

Indeks hang seng pagi hari ini mengalami penurunan sebesar 0.2 persen di posisi 23003.69 poin. Indeks Hang Seng China Enterprises atau yang dikenal dengan indeks saham H mengalami penurunan sebesar 0.5 persen ke posisi 10567.63 poin.

Sementara itu indeks berjangka hang seng pagi ini mengalami pembukaan pada posisi 22992 poin, menguat sebesar 34 poin dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Saat ini indeks berjangka tampak mengalami pergerakan yang cenderung turun dan berada pada posisi 22972 poin.

Saham-saham lapis biru dari sektor energi mengalami penurunan. The Hong Kong and China Gas Company mengalami penurunan sebesar 0.1 hkd menjadi 18.06 hkd, atau membukukan penurunan sebesar 0.55 persen. PetroChina mengalami penurunan 0.07 hkd menjadi 8.64 hkd, anjlok 0.8 persen. CNOOC melempem 0.08 hkd (0.52 persen) di posisi 15.36 hkd.

Bursa saham Hong Kong pada perdagangan sesi I hari ini (6/11) tercatat mengalami kondisi yang flat. Bursa hanya mengalami kenaikan tipis dan belum dapat mengalami rebound setelah sebelumnya mengalami penurunan beruntun selama 3 hari terakhir. Masih loyonya pergerakan bursa pada saat ini disebabkan oleh adanya dampak dari pengaruh penurunan saham-saham berbasis perbankan dan energi. Untuk sektor energi sendiri penurunan disebabkan oleh adanya imbas dar anjloknya harga minyak mentah.

Indeks Hang Seng sesi I naik tipis 0,08% menjadi 23056,82 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami flat di posisi 23014 basis poin dengan level support sebesar 22855 poin dan level resistant sebesar 23253 poin.

Saham-saham yang mengalami penurunan diantaranya ialah saham PetroChina turun 0,34% menjadi 8,68 hkd, saham China Unicom turun 0,67% menjadi 11,92 hkd, saham ICBC turun 0,37% menjadi 5,32 hkd dan saham China Coal turun 1,03% menjadi 4,8 hkd.

Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksi bahwa pergerakan bursa saham Hong Kong untuk akhir perdagangan hari ini diperkirakan akan masih bergerak terbatas akibat belum adanya sebuah sentimen fundamental yang kuat untuk mendorong pergerakan bursa Hong Kong.

Selasa, 29 Oktober 2013

Cenderung Flat, Indeks Hang Seng Sesi I Naik Tipis

Berita indeks dari bursa saham Hong Kong untuk perdagangan kemarin memang ditutup mengalami kenaikan. Seperti prediksi sebelumnya, bursa saham Hong Kong menunjukan situasi yang positif dimana mayoritas saham-saham unggulan mengalami kenaikan. Naiknya pergerakan bursa juga ditopang oleh optimisme pasar mengenai ekonomi China yang diperkirakan terus mengalami pemulihan.

Indeks Hang Seng ditutup naik 0,68% menjadi 22806,58 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami kenaikan sebesar 69,6 poin menjadi 22808 basis poin dengan level support sebesar 22635 poin dan level resistant sebesar 22978 poin.

Saham-saham yang mengalami kenaikan diantaranya ialah saham CCB naik 1,05% menjadi 5,77 hkd, saham Cosco Pasific naik 1,3% menjadi 10,92 hkd, saham China Coal Energy naik 0,21% menjadi 4,67 hkd dan saham Ping An Insurance naik 1,67% menjadi 58 hkd.

Sementara itu pada perdagangan sesi I hari ini (29/10) bursa saham Hong Kong tercatat mengalami kondisi flat. Pasca mengalami kondisi rebound selama dua hari perdagangan terakhir, akhirnya bursa tidak kuat dalam menahan serangan aksi profit taking. Apalagi disaat yang bersamaan investor belum berani mengambil langkah lebih jauh seiring dengan akan adanya rapat Fed yang akan dilangsungkan malam ini.

Indeks Hang Seng sesi I naik tipis 0,02% menjadi 22811,22 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami kenaikan sebesar 46,6 poin menjadi 22858 basis poin dengan level support sebesar 22692 poin dan level resistant sebesar 22981 poin.

Saham-saham yang mengalami kenaikan diantaranya ialah saham HSBC Holdings naik 0,18% menjadi 85,3 hkd, saham Hang Seng Bank naik 0,63% menjadi 127,9 hkd, saham Henderson land naik 0,44% menjadi 46,1 hkd dan saham CLP Holdings naik 0,57% menjadi 62,05 hkd.

Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksi bahwa pergerakan bursa saham Hong Kong untuk perdagangan hari ini diperkirakan akan ditutup flat. Bahkan tidak menutup kemungkinan akan mengalami kondisi menurun tipis mengingat minimnya faktor fundamental yang mempengaruhi perdagangan pada hari ini.

Senin, 21 Oktober 2013

Indeks Hang Seng Sesi I Masih Bertahan di Tren Positif

Kabar index Hang Seng pada perdagangan di bursa saham Hong Kong pagi hari ini terjadi kenaikan yang cukup signifikan (21/10). Bursa saham menguat setelah pada akhir perdagangan pekan lalu bursa saham Wall Street juga membukukan kenaikan. Menguatnya bursa AS akhir minggu kemarin didorong oleh laporan keuangan yang solid dari saham-saham seperti Google. General Electric dan Morgan Stanley. Indeks S&P 500 mengalami kenaikan hingga mencapai rekor tertingginya.

Bursa saham Hong Kong pagi hari ini tampak terangkat di tengah sentimen pasar yang sedang positif. Para investor tampak melakukan aksi beli yang cukup solid pada sesi perdagangan di bursa Asia hari ini.

Saham-saham yang mengalami peningkatan pada perdagangan Senin pagi ini sebagian besar berasal dari sektor lapis biru. Saham Cheung Kong terpantau membukukan kenaikan sebesar 0.5 hkd menjadi 123.7 hkd. HSBC membukukan peningkatan sehat sebesar 1.15 hkd ke level 85.2 hkd. Hang Seng Bank Ltd. menguat 0.9 hkd menjadi 128.5 hkd.

Pada perdagangan sesi I hari ini (21/10) bursa saham Hong Kong tercatat mengalami kenaikan. Kenaikan pergerakan bursa dinilai cukup stabil sejak pagi tadi dan berhasil bertahan di kisaran tertingginya dalam sebulan terakhir. Penguatan pergerakan bursa dipicu oleh adanya sebuah sentimen positif dari kenaikan bursa Amerika Serikat yang ditopang oleh kenaikan indeks S&P 500 yang menyentuh rekor tertingginya.

Indeks Hang Seng sesi I naik 0,48% menjadi 23451,59 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami kenaikan sebesar 167 poin menjadi 23465 basis poin dengan level resistant sebesar 23151 poin dan level resistant 23609 poin.

Saham-saham yang mengalami kenaikan diantaranya ialah saham Li & Fung naik 0,93% menjadi 10,88 hkd, saham China Unicom naik 1,74% menjadi 12,9 hkd, saham Petrochina naik 0,11% menjadi 9,1 hkd dan saham Lenovo Group naik 1,49% menjadi 8,19 hkd.

Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksi bahwa pergerakan bursa saham Hong Kong untuk perdagangan hari ini diperkirakan akan masih berpeluang mengalami kenaikan dan tidak menutup kemungkinan akan melewati level 23500 basis poin. Sokongan utama bagi pergerakan bursa masih didominasi oleh kenaikan harga mayoritas emiten unggulan jelang momentum rilisnya laporan keuangan kuartalan.

Jumat, 18 Oktober 2013

IHSG Sesi I Ditutup Turun 0.13%

Berita indeks seputar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada  perdagangan pagi ini tercatat menguat 0.13% ke level 4524.761. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada pagi ini tercatat menguat 0.09% ke level 762.577.

Pada awal perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 610,7 juta lot saham senilai Rp 440.3 miliar dengan total transaksi sebanyak 12281 kali. Pada perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 86 naik, 30 saham turun, dan 79 saham tidak berubah.

Penguatan IHSG pada perdagangan pagi ini didorong oleh sektor industri dasar dan properti, dimana masing-masing indeks tercatat naik 1.02% dan 0.48%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat melemah 0.13% ke level 4513.134. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada siang ini tercatat melemah 0.29% ke level 759.725.

Pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 2.4 miliar lot saham senilai Rp 2.2 triliun dengan total transaksi 72817 kali. Pada penutupan perdagangan saham siang ini tercatat sebanyak 101 saham naik, 91 saham turun, dan 117 saham tidak berubah.

Pelemahan IHSG pada perdagangan sesi I ini didorong oleh sektor aneka industri dan infrastruktur, dimana masing-masing indeks tercatat turun 1.11% dan 0.82%.

Saham-saham yang tercatat menguat pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham INTP naik 1.6% ke Rp 19550, saham NIPS naik 2.4% ke Rp 10550, saham BTPN naik 5.0% ke Rp 4200, dan saham HRUM naik 4.1% ke Rp 3200.

Saham-saham yang tercatat melemah pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham ICBP turun 2.2% ke Rp 10900, saham PGAS turun 2.8% ke Rp 5300, saham IBST turun 2.4% ke 6050, dan saham TOWR turun 2.7% ke Rp 2725.

Analis Vibiz Research Unit dari Vibiz Consulting melihat bahwa IHSG pada perdagangan sesi I hari ini akhirnya ditutup negatif, setelah sempat menguat pagi tadi.

Setelah masalah anggaran pemerintah AS terselesaikan dan AS terhindar dari ancaman gagal bayar, tampaknya investor kembali kehilangan arahan akibat minimnya sentimen yang kuat sementara waktu ini. Untuk itu, pergerakan IHSG kemungkinan cenderung untuk terbatas pada sisa perdagangan hari ini.

Resistance diperkirakan berada di kisaran 4550, sedangkan support berada di kisaran 4375.

Senin, 07 Oktober 2013

IHSG Sesi I Akhirnya Ditutup Negatif

Kabar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada  perdagangan pagi ini tercatat menguat 0.32% ke level 4403.212. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada pagi ini tercatat menguat 0.30% ke level 735.103.

Pada awal perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 241.6 juta lot saham senilai Rp 298.2 miliar dengan total transaksi sebanyak 6843 kali. Pada perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 96 naik, 28 saham turun, dan 65 saham tidak berubah.

Penguatan IHSG pada perdagangan pagi ini didorong oleh sektor tambang dan agri, dimana masing-masing indeks tercatat naik 1.18% dan 1.10%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada  perdagangan pagi ini tercatat melemah 0.14% ke level 4382.993. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada pagi ini tercatat melemah 0.11% ke level 732.095.

Pada awal perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 2.0 miliar lot saham senilai Rp 2.0 triliun dengan total transaksi sebanyak 63085 kali. Pada perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 94 naik, 109 saham turun, dan 96 saham tidak berubah.

Pelemahan IHSG pada perdagangan pagi ini didorong oleh sektor properti dan infrastruktur, dimana masing-masing indeks tercatat turun 1.52% dan 0.93%.

Saham-saham yang tercatat menguat pada perdagangan pagi ini antara lain saham ITMG naik 2.3% ke Rp 28400, saham IBST naik 4.1% ke Rp 6350, saham KKGI naik 7.5% ke Rp 2150, dan saham EMTK naik 2.9% ke Rp 5400.

Saham-saham yang tercatat melemah pada perdagangan pagi ini antara lain saham LPPF turun 4.8% ke Rp 10900, saham LPCK turun 2.9% ke Rp 5100, saham MAPI turun 2.4% ke Rp 6050, dan saham ADHI turun 5.9% ke Rp 1930.

Analis Vibiz Research Unit dari Vibiz Consulting melihat bahwa IHSG pada perdagangan pagi ini tampak berakhir negatif, setelah sempat mengalami penguatan pagi tadi.

Tampak IHSG akhirnya tak mampu menahan sentimen negatif melemahnya bursa saham kawasan Asia, dimana secara umum sentimen negatif dari isu gejolak politik AS masih sangat dominan saat ini. Dengan begitu, untuk sesi II IHSG diperkirakan masih rawan untuk melemah.

Resistance diperkirakan berada di kisaran 4550, sedangkan support berada di kisaran 4375.

Senin, 30 September 2013

Dipimpin Sektor Tambang, IHSG Sesi I Merosot 1,59 Persen

Berita indeks hari ini mengabarkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada  perdagangan pagi ini tercatat melemah 1.27% ke level 4367.364. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada pagi ini tercatat melemah 1.73% ke level 726.164.

Pada awal perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 260.2 juta lot saham senilai Rp 375.9 miliar dengan total transaksi sebanyak 10208 kali. Pada perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 15 naik, 137 saham turun, dan 46 saham tidak berubah.

Pelemahan IHSG pada perdagangan pagi ini didorong oleh sektor aneka industri dan industri dasar, dimana masing-masing indeks tercatat turun 2.54% dan 1.59%.

Saham-saham yang tercatat menguat pada perdagangan pagi ini antara lain saham TPIA naik 13.6% ke Rp 3975, saham PGAS naik 1.0% ke Rp 5300, saham SGRO naik 1.7% ke Rp 1840, dan saham EXCL naik 0.6% ke Rp 4450.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat melemah 1.59% ke level 4353.210. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada siang ini tercatat melemah 1.95% ke level 724.547.

Pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 1.7 miliar lot saham senilai Rp 2.0 triliun dengan total transaksi 61114 kali. Pada penutupan perdagangan saham siang ini tercatat sebanyak 35 saham naik, 210 saham turun, dan 56 saham tidak berubah.

Pelemahan IHSG pada perdagangan sesi I ini didorong oleh sektor tambang dan aneka industri, dimana masing-masing indeks tercatat turun 2.49% dan 2.00%.

Saham-saham yang tercatat menguat pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham TPIA naik 12.9% ke Rp 3950, saham NIPS naik 4.2% ke Rp 11150, saham HEXA naik 0.7% ke Rp 3800, dan saham TAXI naik 0.7% ke Rp 1510.

Saham-saham yang tercatat melemah pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham ITMG turun 5.8% ke Rp 25900, saham GGRM turun 2.6% ke Rp 35350, saham INTP turun 3.4% ke 18350, dan saham  ESSA turun 20.7% ke Rp 2300.

Analis Vibiz Research Unit dari Vibiz Consulting melihat bahwa IHSG pada perdagangan sesi I hari ini akhirnya ditutup melemah cukup signifikan, seiring pelemahan bursa saham kawasan Asia.

Tampaknya investor saat ini cenderung untuk melakukan aksi jual saham, ditengah ketidakpastian anggaran di AS. Hingga sesi I ini, tercatat asing membukukan net sell sebesar Rp 274.2 miliar.

Resistance diperkirakan berada di kisaran 4550, sedangkan support berada di kisaran 4250.

Rabu, 25 September 2013

Belum Beranjak dari Koreksi, Indeks Hang Seng Melemah

Berita index pada perdagangan sesi I hari ini bursa saham Hong Kong tercatat mengalami penurunan. Pergerakan bursa terus mengalami bearish setelah saham-saham berbasis energi dan perbankan mengalami penurunan. Penurunan harga saham energi disebabkan oleh anjloknya harga minyak mentah global yang saat ini di posisi 103 dollar per barel. Sedangkan saham-saham berbasis perbankan melemah akibat turunnya saham-saham perbankan AS semalam seperti Citigroup dan JPMorgan.

Indeks Hang Seng sesi I melemah 0,81% menjadi 23182,08 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami penurunan sebesar 165 poin menjadi 23159 basis poin dengan level support sebesar 22898 poin dan level resistant 23552 poin.

Saham-saham yang mengalami penurunan diantaranya ialah saham PetroChina melemah 1,69% menjadi 8,7 hkd, saham CNOOC turun 1,25% menjadi 15,84 hkd, saham China Coal turun 2,4% menjadi 4,87 hkd dan saham ICBC turun 0,71% menjadi 5,56 hkd.

Sementara itu bursa saham Hong Kong untuk perdagangan hari ini ditutup menurun. Pelemahan pergerakan bursa disebabkan oleh adanya sebuah tekanan dari aksi jual saham atau profit taking yang dilakukan oleh para investor. Hal tersebut terkait dengan posisi bursa yang telah memasuki kondisi overbought sejak pekan lalu dan adanya dampak dari penurunan harga minyak mentah global sehingga membuat saham-saham berbasis energi bergerak turun.

Indeks Hang Seng ditutup pada posisi melemah 0,82% menjadi 23179,04 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami penurunan sebesar 241 poin menjadi 23159 basis poin dengan level support sebesar 22863 poin dan level resistant 23558 poin.

Saham-saham yang mengalami penurunan diantaranya ialah saham Bank of China turun 1,1% menjadi 3,6 hkd, saham ICBC turun 0,54% menjadi 5,57 hkd, saham China Shenhua turun 2,94% menjadi 24,75 hkd dan saham Tencent Holdings turun 1,61% menjadi 402,6 hkd.

Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksi bahwa bursa saham Hong Kong untuk perdagangan esok hari akan masih diliputi oleh sentimen pelemahan terutama mengenai saham-saham energi yang akan berpeluang melanjutkan penurunan mengingat dari sisi teknikal harga minyak mentah masih mungkin mengalami pelemahan kembali.

Senin, 16 September 2013

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Berakhir Melemah Terbatas

Kabar saham datang dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat melemah 0.41% ke level 4340.225. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada siang ini tercatat melemah 0.84% ke level 732.824.

Pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 3.7 miliar lot saham senilai Rp 3.6 triliun dengan total transaksi 136472 kali. Pada penutupan perdagangan saham siang ini tercatat sebanyak 116 saham naik, 105 saham turun, dan 82 saham tidak berubah.

Pelemahan IHSG pada perdagangan sesi I ini didorong oleh sektor infrastruktur dan keuangan, dimana masing-masing indeks tercatat turun 1.32% dan 1.07%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi II ini tercatat melemah 0.20% ke level 4349.419. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 tercatat melemah 0.39% ke level 736.190.

Pada penutupan perdagangan saham sesi II ini tercatat volume perdagangan sebesar 6.4 miliar lot saham senilai Rp 6.9 triliun dengan total transaksi sebanyak 223907 kali. Pada penutupan perdagangan saham sore ini tercatat sebanyak 117 saham naik, 139 saham turun, dan 82 saham tidak berubah.

Pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini didorong oleh sektor aneka industri dan industri dasar, dimana masing-masing indeks tercatat turun 1.72% dan 1.62%.

Saham-saham yang tercatat menguat pada perdagangan akhir sesi II ini antara lain saham LPPF naik 5.4% ke Rp 11700, saham PTBA naik 4.4% ke Rp 13150, saham LPCK naik 6.1% ke Rp 5250, dan saham AKRA naik 4.6% ke Rp 3950.

Saham-saham yang tercatat melemah pada perdagangan akhir sesi II ini antara lain saham SMGR turun 5.2% ke Rp 13750, saham INTP turun 2.9% ke Rp 19950, saham TBIG turun 4.3% ke Rp 5550, dan saham TOWR turun 5.1% ke Rp 2775.

Analis Vibiz Research Unit dari Vibiz Consulting melihat IHSG pada penutupan perdagangan sesi II hari ini berakhir melemah terbatas, setelah sempat bergerak positif sejenak pagi tadi.

Setelah rebound tajam beberapa hari terakhir, terkoreksinya IHSG akibat aksi profit taking para investor wajar terjadi. Tampaknya kepercayaan investor asing mulai membaik beberapa hari belakangan, sehinga cenderung akan mempunyai dampak yang positif bagi bursa saham Indonesia. Tercatat hari ini investor asing membukukan net buy sebesar Rp 600 miliar.

Resistance diperkirakan berada di kisaran 4375 dan 4550, sedangkan support berada di kisaran 4230.

Jumat, 30 Agustus 2013

Dipimpin Sektor Aneka Industri, IHSG Sesi I Berakhir Naik 0,93%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini tercatat menguat 0,90% ke level 4140,711. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada pagi ini tercatat menguat 0,90% ke level 686,106.

IHSG Sesi I Berakhir Naik 0,93%, Dipimpin Sektor Aneka IndustriPada awal perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 968,7 juta lot saham senilai Rp 1 triliun dengan total transaksi sebanyak 44318 kali. Pada perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 152 naik, 43 saham turun, dan 64 saham tidak berubah.

Penguatan IHSG pada perdagangan pagi ini didorong oleh sektor aneka industri dan industri dasar, dimana masing-masing indeks tercatat naik 2,19% dan 1,72%.

Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat menguat 0,93% ke level 4141,914. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada siang ini tercatat menguat 0,95% ke level 686,451.

Pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 2,7 miliar lot saham senilai Rp 2,8 triliun dengan total transaksi 110571 kali. Pada penutupan perdagangan saham siang ini tercatat sebanyak 180 saham naik, 77 saham turun, dan 66 saham tidak berubah.

Penguatan IHSG pada perdagangan sesi I ini didorong oleh sektor aneka industri dan industri dasar, dimana masing-masing indeks tercatat naik 3,05% dan 3,03%.

Saham-saham yang tercatat menguat pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham AALI naik 6,5% ke Rp 19600, saham INTP naik 3,0% ke Rp 18650, saham LPCK naik 12,0% ke Rp 4900, dan saham LPPF naik 3,7% ke Rp 12650.

Saham-saham yang tercatat melemah pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham ITMG turun 2,0% ke Rp 29900, saham ADMF turun 3,2% ke Rp 7600, saham UNTR turun 1,3% ke 15800, dan saham BDMN turun 3,1% ke Rp 3925.

Analis Vibiz Research Unit dari Vibiz Consulting melihat bahwa IHSG pada perdagangan sesi I hari ini akhirnya ditutup menguat cukup signifikan.

Saat ini, tampak IHSG masih berada dalam momentum rebound, setelah belakangan telah anjlok sangat tajam. Sentimen negatif secara global tampak juga sudah mereda untuk sementara waktu ini, sehingga IHSG pun mampu pulih.

Resistance diperkirakan berada di kisaran 4230, sedangkan support berada di kisaran 4000 dan 3850.

Kamis, 01 Agustus 2013

Bergerak Fluktuatif, IHSG Sesi I Ditutup Turun Tipis 0,02%

Bergerak Fluktuatif, IHSG Sesi I Ditutup Turun Tipis 0,02%Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pagi ini tercatat menguat 0,20% ke level 4619,655. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada pagi ini tercatat menguat 0,06% ke level 772,339.

Pada awal perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 384,5 juta lot saham senilai Rp 448,2 miliar dengan total transaksi sebanyak 12109 kali. Pada perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 106 naik, 36 saham turun, dan 62 saham tidak berubah.

Penguatan IHSG pada perdagangan pagi ini didorong oleh sektor tambang dan agri, dimana masing-masing indeks tercatat naik 1,04% dan 1,01%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat melemah 0,02% ke level 4609,321. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada siang ini tercatat melemah 0,12% ke level 770,965.

Pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 2,6 miliar lot saham senilai Rp 5,5 triliun dengan total transaksi 85661 kali. Pada penutupan perdagangan saham siang ini tercatat sebanyak 102 saham naik, 109 saham turun, dan 102 saham tidak berubah.

Pelemahan IHSG pada perdagangan sesi I ini didorong oleh sektor keuangan dan industri dasar, dimana masing-masing indeks tercatat turun 1,21% dan 0,19%.

Saham-saham yang tercatat menguat pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham ITMG naik 3,1% ke Rp 24950, saham UNVR naik 1,4% ke Rp 32250, saham UNTR naik 1,8% ke Rp 17100, dan saham INKP naik 21,2% ke Rp 1260.

Saham-saham yang tercatat melemah pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham BDMN turun 13,0% ke Rp 4525, saham MYOR turun 1,6% ke Rp 31500, saham HEXA turun 5,5% ke 4725, dan saham INDS turun 7,8% ke Rp 2950.

Analis Vibiz Research Unit dari Vibiz Consulting melihat bahwa IHSG pada perdagangan sesi I hari ini akhirnya ditutup melemah tipis.

Tampaknya hasil pertemuan dari The Fed kurang memuaskan bagi para investor, dimana belum ada indikasi yang jelas mengenai rencana penarikan stimulus The Fed. Seiring dengan minimnya sentimen, tampaknya IHSG masih akan bergerak terbatas pada sisa perdagangan hari ini.

Resistance diperkirakan berada di kisaran 4770, sedangkan support berada di kisaran 4570.a

Kamis, 11 Juli 2013

Sektor Properti Lanjutkan Penguatan, IHSG Sesi I Ditutup Naik 2,43%

IHSG Sesi I Ditutup Naik 2,43%, Sektor Properti Lanjutkan PenguatanIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada  perdagangan pagi ini tercatat menguat 1,59% ke level 4549,990. Sedangkan indeks saham unggulan LQ 45 pada pagi ini tercatat menguat 2,10% ke level 760,685.

Pada awal perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 1,1 miliar lot saham senilai Rp 1,4 triliun dengan total transaksi sebanyak 38116 kali. Pada perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 177 naik, 30 saham turun, dan 47 saham tidak berubah.

Penguatan IHSG pada perdagangan pagi ini didorong oleh sektor finansial dan properti, dimana masing-masing indeks tercatat naik 2,97% dan 2,42%.

Sementara itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat menguat 2,43% ke level 4587,626. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada siang ini tercatat menguat 3,03% ke level 767,587.

Pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 3,2 miliar lot saham senilai Rp 4,0 triliun dengan total transaksi 111075 kali. Pada penutupan perdagangan saham siang ini tercatat sebanyak 201 saham naik, 55 saham turun, dan 64 saham tidak berubah.

Penguatan IHSG pada perdagangan sesi I ini didorong oleh sektor finansial dan properti, dimana masing-masing indeks tercatat naik 3,82% dan 3,35%.

Saham-saham yang tercatat menguat pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham BBTN naik 2,8% ke Rp 1100, saham TOTL naik 2,9% ke Rp 1080, saham INKP naik 3,0% ke Rp 1020, dan saham AUTO naik 0,7% ke Rp 3775.

Saham-saham yang tercatat melemah pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham ITMG turun 0,8% ke Rp 26300, saham MSKY turun 2,2% ke Rp 2225, saham BORN turun 10,4% ke 345, dan saham SGRO turun 1,9% ke Rp 1530.

Analis Vibiz Research unit dari Vibiz Consulting melihat bahwa IHSG pada perdagangan sesi I hari ini berakhir menguat cukup signifikan, seiring dengan penguatan bursa saham kawasan Asia.

Setelah rebound cukup signifikan kemarin, tampak pada hari ini indeks properti kembali mengalami penguatan yang cukup signifikan. Penguatan paling signifikan hari ini tampak dialami oleh sektor finansial. Hingga sesi I Ini, asing hanya mencatatkan net buy sebesar Rp 26,6 miliar.

Resistance diperkirakan berada di kisaran 4665, sedangkan support berada di kisaran 4400.

Selasa, 25 Juni 2013

Wall Street Melemah 1% Akibat Kekhawatiran Mengenai Ekonomi China

Seperti yang diketahui perdagangan bursa saham Amerika Serikat yang berlangsung kemarin dibuka melemah. Penurunan pergerakan bursa ini dipicu oleh adanya sebuah imbas negatif dari anjloknya bursa saham di China sebesar 5% untuk perdagangan hari ini akibat proyeksi Goldman Sachs yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi China untuk tahun ini akan sebesar 7,4% atau menurun dibandingkan prediksi di awal tahun yang sebesar 7,8%.

Tapi di akhir perdagangan yang berlangsung dini hari tadi bursa saham Amerika Serikat mengalami penurunan (25/06). Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah akibat kekhawatiran tentang ekonomi China. Akan tetapi indeks utama bangkit dari level terendah harian ketika imbal hasil obligasi pemerintah AS berkurang.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 139,84 poin (0,94 persen) menjadi ditutup pada 14.659,56. Sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 jatuh 19,34 poin (1,21 persen) menjadi 1.573,09, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq berkurang 36,49 poin (1,09 persen) pada 3.320,76.

Saham dibuka lebih rendah di tengah kekhawatiran tentang ekonomi China. Tetapi semua indeks kembali dari posisi terendah harian mereka, dengan Dow berakhir lebih dari 100 poin di atas posisi terendah tersebut.

Sebagian besar saham di dalam indeks Dow menurun. Penurunan terbesar terlihat pada industri seperti Alcoa (turun 2,4 persen) dan Boeing (turun 2,1 persen), sedangkan Bank of America turun 3,1 persen dan JPMorgan Chase kehilangan 2,0 persen.

Saham Apple anjlok 2,7 persen menjadi 402,34 dolar AS setelah jatuh di bawah 400 dolar AS pada awal sesi, karena kekhawatiran produk-produk perusahaan kehilangan daya tarik konsumen.

Produsen logam Freeport-McMoRan Copper & Gold turun 4,8 persen setelah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi China mendorong penurunan harga tembaga dan logam lainnya.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan bursa saham AS akan cenderung mengalami penurunan lanjutan. Meskipun mulai terbatas, tetapi pengaruh rencana penarikan stimulus oleh Fed masih menjadi penyebab merebaknya sentimen negatif di bursa saham.

Wall Street Kembali Loyo, Sulit Untuk Rebound

Bursa saham Amerika Serikat untuk perdagangan yang berlangsung kemarin memang tercatat mengalami kenaikan setelah terpuruk dalam dua hari dari perdagangan sebelumnya akibat dampak dari pernyataan Gubernur Fed, Ben Bernanke yang akan menarik kebijakan stimulus. Pada perdagangan hari ini, beberapa sektor mengalami kenaikan seperti saham-saham dari produk toiletries sampai dengan saham-saham teknologi.

Sementara itu Indeks Dow Jones naik 0,38% menjadi 14382 basis poin, indeks Nasdaq 100 naik 0,23% menjadi 2893 basis poin dan indeks S&P 500 naik 0,39% menjadi 1590 basis poin.

Namun untuk perdagangan yang berlangsung pada hari ini (24/6) bursa saham Amerika Serikat dibuka melemah. Penurunan pergerakan bursa ini dipicu oleh adanya sebuah imbas negatif dari anjloknya bursa saham di China sebesar 5% untuk perdagangan hari ini akibat proyeksi Goldman Sachs yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi China untuk tahun ini akan sebesar 7,4% atau menurun dibandingkan prediksi di awal tahun yang sebesar 7,8%.

Sementara itu Sentimen negatif lainnya ialah mengenai kebijakan Fed terhadap proyeksi ekonomi AS dalam jangka pendek yang dinilai sulit untuk terealisasi seperti naiknya tingkat GDP dan turunnya tingkat pengangguran ditengah ketidakjelasan kebijakan stimulus ekonomi yang rencananya akan dikurangi jumlahnya.

Indeks Dow Jones melemah 0,82% menjadi 14590 basis poin, indeks Nasdaq 100 turun 0,52% menjadi 2850 basis poin dan indeks S&P 500 turun 0,71% menjadi 1572,9 basis poin.

Saham-saham yang mengalami pelemahan diantaranya ialah saham Bank of America melemah 2% menjadi 12,43 dollar, saham Citigroup melemah 1,8% menjadi 46,03 dollar, saham Deere turun 2,4% menjadi 80,5 dollar dan saham Allergan melemah 4% menjadi 89 dollar.

Bagi bursa saham AS, perdagangan pada hari ini terbilang masih cukup berat untuk kembali ke tren bullish. Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memperkirakan pergerakan melemah akan masih terjadi terutama indeks S&P. Negatifnya bursa saham global hari ini juga akan menjadi sinyal yang negatif bagi bursa saham AS.

Indeks Nikkei Masih Turun Tipis; Pasar Cari Potensi Rebound

Pada perdagangan yang berlangsung kemarin bursa saham Jepang tercatat mengalami penurunan diakhir perdagangan. Melemahnya pergerakan bursa disebabkan oleh adanya tekanan yang datang dari penguatan yen terhadap dollar AS. Penguatan mata uang Jepang tersebut disokong oleh adanya penurunan permintaan dollar ditengah adanya peluang mulai akan dikuranginya nominal kebijakan stimulus ekonomi Amerika serikat oleh Fed.

Namun pada perdagangan di bursa saham Jepang yang berlangsung pada pagi hari ini terjadi penurunan yang cukup signifikan (25/06). Bursa-bursa saham di kawasan Asia melemah di tengah kekhawatiran mengenai pengetatan likuiditas di China. Indeks Nikkei mengalami penurunan yang masih terbatas dibandingkan rekan-rekannya yang lain di Asia. Nikkei tampak mampu menahan penurunan seiring denga kembali melemahnya mata uang yen.

Yen Jepang kemarin sempat mengalami penurunan hingga mencapai level 98.7 per dollar AS. Pagi ini mata uang Jepang tersebut sudah kembali rebound dan berada di level 97.7 per dollar.

Saham-saham eksportir di bursa Jepang tergerus seiring dengan kekhawatiran mengenai makin buruknya kondisi ekonomi China. China sebagai salah satu pasar utama produk dari Jepang dikhawatirkan akan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, yang juga akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap produk-produk dari Jepang. Saham produsen alat-alat konstruksi Komatsu pagi ini turun 2 persen.

Nikkei spot tampak hanya mengalami penurunan tipis. Indeks spot ini nyaris flat, hanya turun 5.06 poin atau 0.04 persen di posisi 13057.72.

Sementara itu indeks berjangka Nikkei 225 tampak mengalami pembukaan pada posisi 12980 poin. Indeks berjangka tersebut mengalami peningkatan 35 poin dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Saat ini indeks berjangka sudah bergerak menguat dan mencapai posisi 13020 poin.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks berjangka pada perdagangan hari ini akan cenderung menguat terbatas. Nikkei mencari potensi rebound setelah kemarin anjlok lebih dari 1 persen. Untuk hari ini indeks berjangka diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 12950 – 13090 poin.

Rabu, 19 Juni 2013

Jelang Pertemuan The Fed Wall Street Berakhir Menguat


Pada penutupan perdagangan di bursa saham AS dini hari tadi terjadi kenaikan yang cukup signifikan (19/06). Wall Street berakhir menguat untuk dua hari berturut-turut, mendorong indeks S&P 500 mencapai level tertinggi di bulan Juni. Para investor masih menantikan hasil resmi kebijakan moneter The Fed untuk memperoleh arahan mengenai rencana bank sentral tersebut untuk stimulus.

Saham General Electric Co. dan Verizon Communications Inc. mengalami rally masing-masing setidaknya 1.7 persen. Rally kedua perusahaan ini menjadi pendorong kenaikan saham-saham berkapitalisasi besar. Saham Flir Systems Inc. tampak mengalami kenaikan 6.2 persen setelah Raymond James & Associates Inc. menaikkan ratingnya menjadi ‘strong buy’.

Saham Walter Energy Corp. tampak mengalami kenaikan yang luar biasa tanam. Saham perusahaan berbasis energi ini melonjak 17 persen setelah Morgan Stanley mengatakan bahwa saham perusahaan baru bara ini bisa menguat hingga tiga kali lipat harga saat ini. Sementara itu saham Hormel Foods Corp. mengalami penurunan sebesar 3.6 persen setelah perusahaan menurunkan proyeksi keuntungan di tahun 2013 ini. Demikian berita saham pada hari itu,

Indeks saham bercakupan luas S&P 500 mengalami kenaikan 0.8 persen dan ditutup pada posisi 1651.81 poin dini hari tadi. Selama dua hari berturut-turut saham ini telah mengalami kenaikan sebesar 1.5 persen. Sementara itu indeks Dow Jones tampak mengalami peningkatan sebesar 138.38 poin atau setara dengan 0.9 persen dan ditutup pada posisi 15318.23 poin.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan bursa saham AS masih akan cenderung mengalami kondisi yang sideways. Para pelaku pasar akan mendapat arahan dari hasil pertemuan The Fed yang dijadwalkan akan diumumkan Kamis malam.