Halaman

Senin, 25 November 2013

IHSG Sesi I Menguat Tipis 0.11%

Kabar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham hari ini (25/11) dibuka menguat setelah investor memburu saham awal pekan ini yang dipicu menguatnya bursa Amerika akhir pekan lalu. Pada pembukaan pagi ini IHSG naik 0,56% ke posisi 4340,536 dengan  indeks saham-saham unggulan LQ 45 terangkat 0,67% ke level 723,916.  

Menguatnya IHSG pada pembukaan sesi I pagi ini didorong reboundnya saham semua sektor khususnya saham pertanian naik 0,66% dan saham sektor finance naik 0,82%. Pada pembukaan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 563,47 juta  lot saham senilai Rp 487,26 miliar dengan jumlah transaksi 12508.

Pada pembukaan  perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 101 saham naik, 32 saham turun, dan 46 saham tidak berubah. Saham-saham yang tercatat menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini antara lain saham GGRM,ITMG,AALI,PTBA dan LPIN. Sedangkan saham-saham yang tercatat melemah pada  perdagangan sesi I pagi  ini antara lain saham EXCL,INDF,TKIM,ICBP dan GTBO.

Untuk pergerakan IHSG pada sesi I perdagangan hari ini masih  terjadi pergerakan yang positif juga seiring menguatnya bursa Asia. IHSG diperkirakan resistance di kisaran 4415, sedangkan support berada di kisaran 4290.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat menguat 0.11% ke level 4322.552. Sedangkan indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada siang ini tercatat menguat 0.13% ke level 721.859.

Pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 1.9 miliar lot saham senilai Rp 1.9 triliun dengan total transaksi 51247 kali. Pada penutupan perdagangan saham siang ini tercatat sebanyak 126 saham naik, 86 saham turun, dan 82 saham tidak berubah.

Penguatan IHSG pada perdagangan sesi I ini didorong oleh sektor tambang dan keuangan, dimana masing-masing indeks tercatat naik 1.23% dan 0.64%.

Saham-saham yang tercatat menguat pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham ITMG naik 2.9% ke Rp 30200, saham PTBA naik 2.2% ke Rp 11850, saham LPPF naik 2.3% ke Rp 11000, dan saham BMRI naik 2.7% ke Rp 7750.

Saham-saham yang tercatat melemah pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham SCBD turun 10.0% ke Rp 2700, saham EXCL turun 3.4% ke Rp 4975, saham GTBO turun 9.0% ke 610, dan saham ASII turun 1.5% ke Rp 6500.

Analis Vibiz Research Unit dari Vibiz Consulting melihat bahwa IHSG pada perdagangan sesi I hari ini akhirnya ditutup positif, namun penguatan tampak terbatas.

Penguatan IHSG tampak cenderung terpangkas pada perdagangan sesi I ini, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk masuk zona merah pada perdagangan sesi II nanti.

Investor secara umum tampaknya masih kurang bergairah untuk masuk ke bursa saham Indonesia, akibat kondisi ekonomi Indonesia yang relatif masih kurang kondusif saat ini.

Resistance diperkirakan berada di kisaran 4550, sedangkan support berada di kisaran 4300.

Senin, 18 November 2013

IHSG Diprediksi Bergerak Bullish

Kabar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Jumat (15/11) berakhir di zona negatif. IHSG melemah sebesar 0.73% atau turun 31.923 poin dan berakhir di level 4,335.448.

Sementara itu LQ45 mengakhiri perdagangan pada posisi 722.074, mengalami pelemahan sebesar -6.828 poin atau terdepresiasi 0.94%. Efek dari kenaikan BI Rate membuat investor domestik resah dan menilai hal ini akan membuat ketidakpastian di pasar domestik, beberapa sektor yang cukup dirugikan oleh kenaikan BI Rate diantaranya, properti, konstruksi serta perbankan.

Delapan dari sembilan sektor utama ditutup melemah dengan sektor yang mengalami pelemahan terbesar yakni sektor konstruksi sebesar 2.06%, diikuti oleh sektor aneka industri yang turun 1.98%, serta sector barang konsumsi melemah 1.54% selama satu hari perdagangan. Sebanyak 79 saham menguat dan 180 saham melemah pada perdagangan hari Jumat di Bursa Efek Indonesia, dimana sebanyak 3.27 miliar lembar saham senilai Rp 3.57 triliun berpindah tangan di pasar regular.

Investor asing membukukan aksi jual bersih sebesar Rp 192.5 miliar. Saham-saham yang menempati posisi top gainers ialah Pelangi Indah Canindo (PICO) naik 50 poin atau 31.25% ke Rp 160, Jakarta Kyoei Steel Works (JKSW) menguat 22 poin atau 30.99% di Rp 71, Inovisi Infracom (INVS) bertambah 180 poin atau 13.53% menjadi Rp 1,330, Duta Pertiwi Nusantara (DPNS) mencetak 35 poin atau 8.64% di Rp 405, dan Wicaksana Overseas International (WICO) memperoleh 4 poin atau 7.41% di Rp 54.

Sementara itu saham-saham yang menempati posisi top loser antara lain Gading Development (GAMA) jatuh 42 poin atau 31.82% ke Rp 132, Perdana Bangun Pusaka (KONI) turun 140 poin atau 23.73% ke Rp 590, Lionmesh Prima (LMSH) kehilangan 2200 poin atau 18.03% di Rp 12,200, Toba Pulp Lestari (INRU) terpangkas 230 poin atau 16.67% di Rp 1,380, dan Pelayaran Nasional Bina Buana Raya (BBRM) melemah 19 poin atau 11.73% di Rp 162.

Saham AS pada Jum’at (15/11) secara umum mengalami kenaikan, indeks S&P 500 mengumpulkan 7.56 poin, atau menguat 0.42%, ke 1,798.18. Di sisi lain, Indeks Nasdaq Composite naik 13.23 poin, atau terapresiasi 0.33%, ke 3,985.97. Investor AS optimis dengan kelanjutan stimulus AS yang diperkuat oleh pernyataan Yellen.

Di sisi lain, total produksi AS turun sebanyak 0.1% di bulan Oktober seiring produksi pertambangan dan utilitas yang menurun, sedangkan persediaan grosir tumbuh 0.4% dibulan September.

Dow Jones Industrial Average berakhir pada 15,961.70, bertambah 85.48 poin, atau naik 0.54%. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bullish (moderat) pada perdagangan hari ini.

Sentimen global akan cukup berpengaruh terhadap pergerakan IHSG pada sesi hari ini, stimulus The Fed yang diperkuat oleh pernyataan Janet Yellen serta pertumbuhan ekonomi China yang sedikit lebih baik akan memberikan harapan. Di sisi lain, tekanan pelemahan IHSG akan di dorong oleh tekanan suku bunga dan pelemahan mata uang rupiah yang akan cukup membebani laba perseroaan kedepannya.

Kami mengindikasikan IHSG akan bullish (moderat) hari ini, dengan support dan resistance masing-masing di 4,270 dan 4,439.

Technical Stock Screener:

Bullish Trend:

INKP – Bullish ( S2: 1,410 , S1: 1,430 , R1: 1,490 , R2: 1,530 )

SMSM – Bullish ( S2: 3,275 , S1: 3,325 , R1: 3,400 , R2: 3,425 )

GLOB – Bullish ( S2: 1,240 , S1: 1,280 , R1: 1,330 , R2: 1,340 )

ATPK – Bullish ( S2: 220 , S1: 225 , R1: 250 , R2: 270 )

COWL – Bullish ( S2: 400 , S1: 400 , R1: 410 , R2: 420 )

Bearish Trend:

ADMF – Bearish ( S2: 7,900 , S1: 7,900 , R1: 7,900 , R2: 7,900 )

CPIN – Bearish ( S2: 3,500 , S1: 3,575 , R1: 3,750 , R2: 3,850 )

INDY – Bearish ( S2: 740 , S1: 750 , R1: 790 , R2: 820 )

ASSA – Bearish ( S2: 280 , S1: 280 , R1: 285 , R2: 290 )

JSMR – Bearish ( S2: 4,875 , S1: 4,975 , R1: 5,150 , R2: 5,300 )

Senin, 11 November 2013

Nyaris Flat, Indeks Kospi Masih Tertahan Sentimen Negatif

Kabar indeks dari bursa saham Korea Selatan untuk perdagangan minggu lalu tercatat mengalami penurunan kembali dan akhirnya merosot kebawah level 2000 basis poin. Tren bearish masih berlanjut akibat adanya aksi jual saham yang dilakukan oleh para investor ditengah adanya aksi tunggu para investor jelang rilisnya data tingkat pengangguran Amerika Serikat untuk bulan Oktober lalu yang akan diumumkan malam ini.

Disamping itu, pelemahan minggu lalu juga disebabkan oleh adanya kekhawatiran pasar mengenai kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) yang sebelumnya menurunkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 0,25%. Kebijakan tersebut terlalu beresiko bagi ekonomi Eropa yang sebelumnya mulai bergerak stabil.

Indeks Kospi ditutup turun 0,96% menjadi 1984,87 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami pelemahan 2,58 poin menjadi 260,53 basis poin dengan level support sebesar 259,12 poin dan level resistant 264,32 poin.

Sementara itu  pada perdagangan di bursa saham Korea Selatan pagi hari ini terjadi kenaikan yang tipis saja (11/11). Bursa saham di kawasan Asia tampak bergerak mixed. Beberapa bursa saham gagal mengikuti sentiment positif setelah Wall Street pekan lalu ditutup positif akibat data tenaga kerja AS yang mengalami perbaikan. Indeks Dow Jones melesat hingga mencapai rekor tertingginya yang baru setelah NFP dilaporkan mengalami kenaikan 204,000.

Membaiknya data dari sektor tenaga kerja membuat bursa saham Jepang pagi hari ini menguat signifikan. Akan tetapi bursa saham Korea Selatan tampak bergerak nyaris flat. Indeks Kospi masih berada di kisaran penutupan terendah dalam dua bulan yang terjadi pada akhir perdagangan Jumat lalu.

saham-saham lapis biru tampak relative menguat pada sesi perdagangan hari ini, terutama dari sektor eksportir. Saham Samsung Electronics mengalami kenaikan sebesar 0.3 persen. Saham Hyundai Motor juga turut membukukan peningkatan sebesar 0.3 persen.

Indeks spot Kospi pagi ini mengalami pergerakan sideways di kisaran positif dan negatif. Saat ini indeks terpantau menguat tipis 0.3 poin atau 0.02 persen di posisi 1985 poin.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa indeks spot akan mengalami kondisi yang sideways. Indeks spot diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 1930 – 2010.

Rabu, 06 November 2013

Cenderung Flat, Indeks Hang Seng Sesi I Naik Tipis

Berita indeks pada sesi perdagangan hari ini bursa saham Hong Kong kembali mengalami penurunan (06/11). Indeks hang seng di bursa Hong Kong anjlok melemah untuk tiga hari berturut-turut disebabkan oleh anjloknya harga saham-saham di sektor energi.

Indeks hang seng pagi hari ini mengalami penurunan sebesar 0.2 persen di posisi 23003.69 poin. Indeks Hang Seng China Enterprises atau yang dikenal dengan indeks saham H mengalami penurunan sebesar 0.5 persen ke posisi 10567.63 poin.

Sementara itu indeks berjangka hang seng pagi ini mengalami pembukaan pada posisi 22992 poin, menguat sebesar 34 poin dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Saat ini indeks berjangka tampak mengalami pergerakan yang cenderung turun dan berada pada posisi 22972 poin.

Saham-saham lapis biru dari sektor energi mengalami penurunan. The Hong Kong and China Gas Company mengalami penurunan sebesar 0.1 hkd menjadi 18.06 hkd, atau membukukan penurunan sebesar 0.55 persen. PetroChina mengalami penurunan 0.07 hkd menjadi 8.64 hkd, anjlok 0.8 persen. CNOOC melempem 0.08 hkd (0.52 persen) di posisi 15.36 hkd.

Bursa saham Hong Kong pada perdagangan sesi I hari ini (6/11) tercatat mengalami kondisi yang flat. Bursa hanya mengalami kenaikan tipis dan belum dapat mengalami rebound setelah sebelumnya mengalami penurunan beruntun selama 3 hari terakhir. Masih loyonya pergerakan bursa pada saat ini disebabkan oleh adanya dampak dari pengaruh penurunan saham-saham berbasis perbankan dan energi. Untuk sektor energi sendiri penurunan disebabkan oleh adanya imbas dar anjloknya harga minyak mentah.

Indeks Hang Seng sesi I naik tipis 0,08% menjadi 23056,82 basis poin. Sedangkan indeks berjangka mengalami flat di posisi 23014 basis poin dengan level support sebesar 22855 poin dan level resistant sebesar 23253 poin.

Saham-saham yang mengalami penurunan diantaranya ialah saham PetroChina turun 0,34% menjadi 8,68 hkd, saham China Unicom turun 0,67% menjadi 11,92 hkd, saham ICBC turun 0,37% menjadi 5,32 hkd dan saham China Coal turun 1,03% menjadi 4,8 hkd.

Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksi bahwa pergerakan bursa saham Hong Kong untuk akhir perdagangan hari ini diperkirakan akan masih bergerak terbatas akibat belum adanya sebuah sentimen fundamental yang kuat untuk mendorong pergerakan bursa Hong Kong.