Halaman

Selasa, 25 Juni 2013

Wall Street Melemah 1% Akibat Kekhawatiran Mengenai Ekonomi China

Seperti yang diketahui perdagangan bursa saham Amerika Serikat yang berlangsung kemarin dibuka melemah. Penurunan pergerakan bursa ini dipicu oleh adanya sebuah imbas negatif dari anjloknya bursa saham di China sebesar 5% untuk perdagangan hari ini akibat proyeksi Goldman Sachs yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi China untuk tahun ini akan sebesar 7,4% atau menurun dibandingkan prediksi di awal tahun yang sebesar 7,8%.

Tapi di akhir perdagangan yang berlangsung dini hari tadi bursa saham Amerika Serikat mengalami penurunan (25/06). Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah akibat kekhawatiran tentang ekonomi China. Akan tetapi indeks utama bangkit dari level terendah harian ketika imbal hasil obligasi pemerintah AS berkurang.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 139,84 poin (0,94 persen) menjadi ditutup pada 14.659,56. Sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 jatuh 19,34 poin (1,21 persen) menjadi 1.573,09, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq berkurang 36,49 poin (1,09 persen) pada 3.320,76.

Saham dibuka lebih rendah di tengah kekhawatiran tentang ekonomi China. Tetapi semua indeks kembali dari posisi terendah harian mereka, dengan Dow berakhir lebih dari 100 poin di atas posisi terendah tersebut.

Sebagian besar saham di dalam indeks Dow menurun. Penurunan terbesar terlihat pada industri seperti Alcoa (turun 2,4 persen) dan Boeing (turun 2,1 persen), sedangkan Bank of America turun 3,1 persen dan JPMorgan Chase kehilangan 2,0 persen.

Saham Apple anjlok 2,7 persen menjadi 402,34 dolar AS setelah jatuh di bawah 400 dolar AS pada awal sesi, karena kekhawatiran produk-produk perusahaan kehilangan daya tarik konsumen.

Produsen logam Freeport-McMoRan Copper & Gold turun 4,8 persen setelah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi China mendorong penurunan harga tembaga dan logam lainnya.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan bursa saham AS akan cenderung mengalami penurunan lanjutan. Meskipun mulai terbatas, tetapi pengaruh rencana penarikan stimulus oleh Fed masih menjadi penyebab merebaknya sentimen negatif di bursa saham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar